HFANEWS.COM – Untuk meningkatkan proyek PLTS atap di Indonesia, PT Energi Mitra Investasma, induk usaha Grup SUN Energy membentuk perusahaan joint venture bersama Sojitz yakni PT Surya Nippon Nusantara (SNN).
CEO SNN, Dion Jefferson mengatakan kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen untuk mewujudkan target Indonesia Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. SNN akan memanfaatkan kemampuan Sojitz dan Grup SUN dalam upaya dekarbonisasi.
“Melalui keahlian yang dimiliki Sojitz, SNN akan berupaya aktif dalam menawarkan program dekarbonisasi seperti penerapan penyamapaian baterai, kendaraan listrik, efisiensi energi, dan layanan pasokan bahan bakar tanpa emisi seperti hidrogen, amonia, dan biofuel,” kata Dion dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (18/11/2023).
Komposisi jumlah kepemilikan dalam perusahaan patungan tersebut yakni 51% dikendalikan PT Energi Mitra Investama dan Sojitz sebesar 49%. Adapun, SNN akan mengembangkan PLTS berkapasitas hingga 100 MWp hingga 2030.
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis ke Level 6.962, Saham Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Paling Laris
Sementara itu, Grup SUN akan berkontribusi dalam hal instalasi PLTS Atap. Oleh karenanya, SNN juga akan menyediakan solusi instalasi PLTS Atap pada sektor komersial dan industrial.
Hingga pada tahun 2030 mendatang, SNN telah berencana untuk menginstalasi PLTS hingga 100 MWp yang berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC) yang terletak dalam Kota Deltamas, sebagai kawasan urban komprehensif yang juga dikembangkan oleh Sojitz.
“Selain fokus mengembangkan potensi pasar Perusahaan asal Jepang di Kawasan Industri GIIC, SNN juga akan melakukan penetrasi pasar PLTS Atap bagi sektor industrial dan komersial di wilayah lainnya,” ungkapnya.
Selama ini, Grup SUN telah menghadirkan bisnis yang menyediakan solusi keberlanjutan seperti PLTS atap di sektor residensial serta aplikasi mobile, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, layanan pengolahan air pada sektor industrial, hingga platform jual-beli Renewable Energy Certificate (REC) berbasis teknologi blockchain.
Baca Juga: BI: Makin Berdampak pada Ekonomi Jika Pilpres 2024 Terjadi Dua Putaran
Optimalisasi ekselensi bisnis Sojitz dan Grup SUN terus belanjut dalam mengeksplorasi implementasi teknologi penyimpanan baterai, bisnis terkait kendaraan listrik (EV), layanan efisiensi energi, dan layanan pasokan bahan bakarnol emisi seperti hidrogen, amonia, dan biofuel.
“Dukungan Sojitz terhadap SNN merupakan bagian dari visi “Sustainability Challenge” yang ditujukan hingga tahun 2050 mendatang,” ujarnya.
Visi tersebut mendorong Sojitz untuk berkomitmen dengan memberikan kontribusi terhadap upaya dekarbonisasi di Indonesia, melalui pengembangan bisnis pada industri energi terbarukan melalui SNN yang akan berfokus dalam mengakselerasi proyek PLTS atap di Indonesia. (HFAN/Arum)