BUMNPOST.COM – Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/9/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan menguat 0,58% atau 89 poin ke posisi Rp15.150 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau naik 0,09% ke posisi 100,7.
Sama seperti rupiah, mata uang Asia lainnya mengalami penguatan. Yuan China misalnya naik 0,14%, baht Thailand naik 0,2%, dan rupee India naik 0,18%.
Akan tetapi, sejumlah mata uang di kawasan Asia lainnya mengalami pelemahan. Yen Jepang misalnya melemah 0,67%, won Korea melemah 0,28%, dolar Taiwan melemah 0,18%, dan peso Filipina melemah 0,05%.
Baca Juga : Hadapi Pilkada 2024, KPU Pasuruan Butuh 16.366 Anggota KPPS
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada perdagangan hari ini, Jumat (20/9/2024), rupiah bergerak di antara sejumlah sentimen. Dari luar negeri, The Fed memulai siklus pelonggaran yang dapat menyebabkan suku bunga turun sebanyak 125 basis poin tahun ini.
“Tujuannya agar permintaan kredit bisa terdongkrak sehingga perekonomian kembali pulih dan membaik di masa transisi pemerintahan,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis pada Jumat (20/9/2024).
The Fed memang memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, di posisi batas atas ekspektasi pasar.
Namun Ketua Fed Powell menawarkan prospek yang kurang dovish untuk suku bunga jangka menengah hingga panjang, dengan menyatakan bahwa suku bunga netral akan jauh lebih tinggi daripada yang terlihat di masa lalu.
Adapun, para pedagang menyambut baik prospek penurunan tajam suku bunga dalam waktu dekat. (bp/dvd)