HFANEWS.COM – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengatakan bahwa kinerja pasar saham sepanjang 2023 mengalami fluktuasi, tetapi masih mencatatkan pertumbuhan yang positif.
“Kita semua dapat melewati tahun 2023 dengan baik walaupun dipenuhi berbagai tantangan di pasar saham ,” ujarnya saat menutup perdagangan di Gedung BEI pada Jumat, (29/12/2023).
BEI mencatat, terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun per 28 Desember 2023.
Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.
Adapun, di akhir tahun, nilai kapitalisasi pasar adalah Rp11.674 triliun, sedangkan volume transaksi harian rata-rata mencapai 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian rata-rata 1,2 juta kali. Price to earning ratio (PER) pasar adalah 12,97 kali, sedangkan price to book value (PBV) 1,88 kali.
Pasar modal Indonesia menutup tahun 2023 dengan sejumlah pencapaian yang membagakan. Prestasi-prestasi sepanjang 2023 ini pun menjadi landasan untuk mematok target-target ambisius pada 2024 mendatang guna makin memajukan industri pasar modal dalam negeri.
Indikator utama kinerja pasar, yakni indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari terakhir transaksi 2023 hari ini, Jumat (29/12/2023) ditutup di level 7.272,80, kembali turun sebesar 0,43% setelah kemarin sukses memecahkan rekor baru di posisi 7.303,89.
Di posisi ini, IHSG tercatat sudah meningkat 6,16% sepanjang tahun berjalan 2023 atau secara year-to-date (YtD). Dibandingkan negara-negara di Asean, IHSG menempati posisi kedua sebagai indeks komposit dengan kinerja tertinggi tahun ini, hanya kalah dari VN-Index Vietnam yang naik 12,20% YtD.
Baca Juga: Ditutup, IHSG Menguat 0,44% ke level 7.219,66
Sementara itu, di antara negara-negara Asia Pasifik, IHSG ada di urutan ke-6 sebagai indeks terbaik, sedangkan secara global ada di urutan ke-22. Indeks komposit terbaik Asia Pasifik adalah Nikkei225 Jepang yang tumbuh 28,24% YtD, sedangkan secara global yakni MERVAL Argentina sebesar 347,37% YtD.
Di sisi lain, pemerintah menyiapkan sederet insentif baru bagi industri kendaraan listrik dengan menerbitkan Perpres No. 79/2023, yang menggantikan Perpres No 55/2019.
Peraturan Presiden (Perpres) No. 79/2023 tentang Perubahan atas Perpres No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan itu diundangkan pada 8 Desember 2023.
Pasal 8 Perpres 79/2023 telah mengubah syarat minimal TKDN minimal 40% untuk dicapai sebelum 2026. Dalam Perpres 55/2019 aturan TKDN 40% sejatinya harus dicapai sebelum 2024.
Baca Juga: Sri Mulyani Garansi Proyek IKN Nusantara dengan Pendekatan Kerja Sama Pemerintah dan Swasta
Selanjutnya minimal TKDN 60% ditetapkan untuk tercapai sebelum 2030. Setelahnya konten lokal diwajibkan mencapai 80% untuk tahun-tahun berikutnya. (HFAN/Arum)