Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaEkonomi

GOTO dan Bibit Dinilai Jadi Kunci Pertumbuhan Kinerja Bank Jago

106
×

GOTO dan Bibit Dinilai Jadi Kunci Pertumbuhan Kinerja Bank Jago

Share this article
Example 468x60

BUMNPOST.COM – PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menilai masuknya ekosistem PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Bibit telah berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menegaskan kedua ekosistem tersebut telah menopang kinerja perseroan dalam 6 bulan terakhir.

Example 300x600

Menurut Arief, model bisnis yang menggunakan kolaborasi dengan ekosistem digital menjadi kunci pertumbuhan Bank Jago dalam meningkatkan kinerja. Sampai dengan Juli 2024 Bank Jago telah memiliki nasabah funding melalui Aplikasi Jago lebih dari 10 juta dan jika dihitung termasuk nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.

“Ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 66% berasal dari mitra ekosistem,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangan resmi, Jumat (26/7/2024).

Selain itu, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp14,8 triliun atau tumbuh 47% dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp10,1 triliun. Dari total DPK tersebut, lebih dari 61% atau sebesar Rp9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 39% atau Rp5,7 triliun merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito.

Selain itu, lanjut Arief, skema partnership atau channeling yang semakin erat dengan ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya sehingga mendorong penyaluran kredit Bank Jago. Pada paruh pertama 2024, kredit Bank Jago tumbuh secara tahunan sebesar 40% atau mencapai Rp15,7 triliun dari Rp11,2 triliun pada semester I-2004.

Walaupun ekspansif, Bank Jago tetap menjaga kualitas penyaluran kredit. “Penyaluran kredit dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,4%,” tutur Arief.

Baca Juga: Termohon Tolak Nuvum Baru Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Dalam Sidang Saka Tatal

Arief melanjutkan, pihaknya menggabungkan cara-cara digital dengan fundamental keuangan yang kuat. Cara ini dianggap mampu menjaga konsistensi pertumbuhan yang positif dan berkualitas.

“Ini semakin memperkuat keyakinan kami bahwa inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital merupakan model bisnis yang tepat buat Bank Jago,” tandasnya.

Dengan terjaganya pertumbuhan kredit yang berkualitas, Bank Jago sukses membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp50 miliar atau tumbuh 23% dari perolehan semester I 2023 sebesar Rp41 miliar.

“Sebagai bank berbasis teknologi Bank Jago tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi,” ujar Arief.

Dengan berbagai pencapaian positif tersebut, total aset Bank Jago meningkat 29% menjadi Rp24,2 triliun dari posisi semester pertama tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,9 triliun.

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. (bp/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *