BUMNPOST.COM – Pergerakan IHSG diprediksi akan mampu menguat terbatas pada sesi Selasa (23/7/2024).
Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, pergerakan IHSG hari ini menguat 27,4 poin dan sempat mencapai level tertinggi 7.341 sepanjang sesi perdagangan. Level terendah IHSG hari ini berada di level 7.301. Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp12.447 triliun.
Terdapat 318 saham menguat, 265 saham berakhir di zona merah, dan 212 saham stagnan.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal pergerakan IHSG berpeluang menguat terbatas pada sesi Selasa (23/7/2024).
“Support dan resistance di level 7.220 — 7.360,” jelasnya dalam riset, Selasa (23/7/2024). IHSG ditutup menguat 0,38% ke level 7.321,97 pada perdagangan awal pekan Senin (22/7/2024).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan hari ini. Alhasil, saham BMRI menguat hingga 2,68% ke level Rp6.700 per saham. Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar lainnya seperti BBRI, BREN, hingga ADRO turut menguat pada perdagangan hari ini.
Saham BBRI ditutup pada level Rp4.910 per saham atau naik 0,20% sepanjang hari ini. Sementara itu, saham-saham lain seperti ASII ditutup melemah 0,22% ke level Rp4.520 per saham, AMMN turun 1,11% ke level Rp11.175, BBCA turun 0,25% ke level Rp10.100, dan TLKM turun 1,27% ke level Rp3.100 per saham.
Baca Juga: KPK Buka Peluang Usut Dugaan Perintangan Penyidikan Kasus Harun Masiku
Tim Riset Pilarmas Sekuritas menjelaskan bursa regional Asia bergerak melemah hari ini karena pasar fokus kepada berita bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari bursa calon presiden AS periode selanjutnya, gangguan pemadaman TI global, serta kebijakan bank sentral China yang memangkas suku bunga pinjaman.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memutuskan mengundurkan diri dan mendukung Wakil Presiden AS, Kamala Harris sebagai calon presiden dari kubu Demokrat. Dalam jangka pendek, keputusan Joe Biden ini ditanggapi beragam oleh pasar. Hal ini berpotensi menambah ketidakpastian politik yang lebih besar ke pasar yang kemungkinan akan mengakibatkan beberapa goncangan jangka pendek.
Selain mundurnya Joe Biden sebagai calon presiden AS, pemadaman TI global yang disebabkan oleh pembaruan di perusahaan keamanan siber CrowdStrike, telah merugikan pasar dan mengganggu operasi di berbagai industri termasuk maskapai penerbangan, perbankan, dan layanan kesehatan.(BP/DVD)