HFANEWS.COM – Harga minyak naik karena ketegangan di Timur Tengah menyusul serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Meskipun keputusan Angola untuk keluar dari OPEC menimbulkan pertanyaan mengenai keefektifan kelompok tersebut dalam mendukung harga.
Minyak mentah berjangka Brent pada Jumat naik 92 sen, atau 1,2 persen, menjadi 80,31 dolar AS per barel pada 1445 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,02 dolar AS atau 1,4 persen menjadi 74,91 dolar AS per barel.
BACA JUGA : Strategi Menghadapi Tekanan, Peningkatan Resiliensi Ekspor Indonesia di Masa Depan
Baik Brent dan WTI berjangka berada di jalur untuk naik lebih dari 4 persen dalam satu pekan ke depan. Didukung meningkatnya risiko geopolitik karena serangan Laut Merah dan potensi gangguan pada operasi pengiriman.
Semakin banyak perusahaan pengiriman yang menghindari Laut Merah karena serangan-serangan Houthi ke kapal-kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.
Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan serangan-serangan tersebut sebagai respons atas perang Israel di Gaza.
Perusahaan ekspedisi raksasa Maersk dan CMA CGM mengatakan mereka akan mengenakan biaya tambahan terkait pengalihan rute kapal.
Serangan-serangan tersebut menyebabkan gangguan melalui Terusan Suez, yang menangani sekitar 12 persen perdagangan dunia. Harga minyak juga turun setelah Angola mengumumkan akan keluar dari OPEC. (hf/dvd)