HFANEWS.COM – Calon emiten PT Asri Karya lestari Tbk. (ASLI) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dengan mematok harga penawaran awal Rp100 per saham.
Dengan nilai penawaran Rp100 per saham, maka ASLI akan memperoleh dana segar maksimal sebesar Rp125 miliar.
ASLI berencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 Januari 2024, dengan masa penawaran awal pada 27 desember 2023, perkiraan masa penawaran umum 29 Desember- 33 Januari 2024, dan tanggal penjatahan pada 3 Januari 2024. Adapun, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, ASLI menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Berdasarkan prospektus, emiten yang akan menggunakan kode ASLI ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham baru atau setara 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
“Jumlah seluruh nilai penawaran umum adalah sebanyak Rp125 miliar,” tulis manajemen dalam prospektus, dikutip Jumat (29/12/2023).
Adapun ASLI akan menggunakan dana hasil IPO sebanyak 66,35% akan digunakan sebagai setoran modal pada anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri. Dengan rincian :
A. Sebesar 56,25% yang akan digunakan oleh PT Bumi Prima Konstruksi, untuk hal – hal sebagai berikut: Sekitar 40,00% untuk pembelian Crawler Crane 250 ton sebanyak 1 unit. Sekitar 21,10% untuk pembelian Rotary Drilling Rig sebanyak 1 unit.
Baca Juga: Wall Street Memulai Perdagangan dengan Kekuatan, Sentimen Awal Positif di Bursa Saham AS
Sekitar 16,67% untuk pembelian Mobile Crane 50 ton sebanyak 1 unit. Sekitar 12,00% untuk pembelian Trailer 40 feet kapasitas 50 ton sebanyak 3 unit Sekitar 5,56% untuk pembelian Dolly Trailer Truck kapasitas 80 ton sebanyak 1 unit. Sekitar 4,67% untuk pembelian Foco Crane kapasitas 10 ton sebanyak 1 (satu) unit.
Seluruh alat tersebut akan dibeli dari pihak ketiga yaitu PT Sekawan Berdikari Makmur berdasarkan kontrak No. 093/PJB/SBM-BPK/III/2023 tanggal 9 Maret 2023 dan direncanakan akan dibeli paling lambat 6 bulan sejak dana Penawaran Umum diterima dan dapat mulai digunakan oleh PT Bumi Prima Konstruksi.
Alasan PT Bumi Prima Konstruksi melakukan pembelian alat berat tersebut adalah untuk menunjang kegiatan utama Perseroan.
B. Sebesar 43,75% akan digunakan oleh PT Manyar Perkasa Mandiri untuk pembangunan batching plant dan pembelian mesin dengan rincian :
Sekitar 28,57% akan digunakan untuk pembangunan batching plant yang akan dibangun di Lengkong, Subang diatas tanah milik PT Manyar Perkasa Mandiri yang pembangunannya dilakukan oleh pihak ketiga yaitu PT Satria Intan Teknikatama berdasarkan kontrak No. 073/MPM-SIT/PK/II/2023 tanggal 22 Februari 2023 dan diharapkan akan mulai dibangun sekitar 1 bulan sejak dana diterima dan akan selesai paling lambat 6 bulan sejak dana Penawaran Umum diterima.
Sekitar 71,43% akan digunakan untuk pembelian 1 unit mesin fabrikasi bacthing plant yang akan dibeli dari pihak ketiga yaitu PT Alpindo Teknik Indonesia berdasarkan kontrak No. 08/PJB/ATI-BPK/II/2023 tanggal 7 Februari 2023 dan direncanakan akan dibeli paling lambat 6 bulan sejak dana Penawaran Umum diterima dan dapat mulai digunakan oleh PT Manyar Perkasa Mandiri.
“Sementara sisanya, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji dan tunjangan karyawan dan biaya operasional,” kata manajemen ASLI dalam prospektus. (HFAN/Arum)