HFANEWS.COM – Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, menyepakati enam dokumen kerja sama antarpemerintah atau government to government.
termasuk kesepakatan pembentukan comprehensive strategic partnership.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, keduanya sepakat bekerja sama di beberapa bidang, yaitu di bidang kesehatan, ESDM, maritim, dan kebudayaan.
Baca Juga : IHSG Menguat Tipis ke Level 6.962, Saham Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Paling Laris
“Dari sisi bisnis telah disepakati kerja sama bisnis senilai 25,85 miliar dollar AS (setara Rp 400 trilliun),” kata Menlu Retno dalam keterangan resminya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/11/2023).
Retno menyampaikan, kesepakatan kerja sama bisnis itu, antara lain, investasi pembangunan carbon capture storage dan kilang petrokimia, pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik (electric vehicle), serta pembangunan modul dan panel surya.
Pentingnya kerja sama antara dua negara ini pun disampaikan Presiden Jokowi ketika menyampaikan policy speech di George Town University yang dihadiri oleh 300 peserta.
Baca juga : Informasi Penting, Cek Produksi Antam dan UBS di Pegadaian Sekarang
“Presiden berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia dan AS dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dan kemakmuran dunia,” ucap Retno.
Dalam kunjungan ke AS, Jokowi sebelumnya juga menerima audiensi dengan CEO Freeport McMoran Ricard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, AS.
Adkerson menyampaikan perluasan investasi senilai 3 miliar dollar AS untuk pembangunan smelter di Papua.
“Dan ini tentunya sejalan dengan prioritas Indonesia untuk mengakselerasi hilirisasi industri,” jelas Retno.
Setelah menyelesaikan kunjungan di Washington DC, Jokowi menuju San Francisco untuk menghadiri rangkaian KTT APEC dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk pertemuan bisnis dengan berbagai pengusaha AS. (hfan/dvd)