HFANEWS.COM – Harga minyak mulai melemah pada awal perdagangan, setelah rilisnya data peningkatan penyimpanan minyak di Amerika Serikat.
Pada pembukaan perdagangan harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,06% di posisi US$71,33 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka turun 0,09% di posisi US$76,73.
Pada perdagangan Rabu, harga minyak mentah WTI ditutup anjlok 1,20% di posisi US$71,37 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent terdepresiasi 1,02% ke posisi US$76,8 per barel.
BACA JUGA : Anies Sangat Apresiasi Langkah Polri Tangkap Pelaku Ancam Penembakan
Harga minyak turun hampir satu dolar per barel setelah lonjakan stok minyak mentah AS yang mengejutkan meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan di pasar minyak terbesar.
Harga telah naik lebih dari 1% di awal sesi tetapi berbalik arah setelah Badan Informasi Energi AS melaporkan peningkatan mengejutkan dalam stok minyak mentah dan lonjakan penyimpanan bensin dan sulingan yang lebih besar dari perkiraan.
Persediaan minyak mentah AS naik 1,3 juta barel pada pekan yang berakhir 5 Januari menjadi 432,4 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 700.000 barel. Stok bensin naik 8 juta barel sementara stok sulingan melonjak 6,5 juta barel, EIA melaporkan.
Prospek ekonomi Eropa yang lemah menambah kekhawatiran terhadap permintaan minyak. Zona euro mungkin berada dalam resesi pada kuartal terakhir dan prospeknya masih lemah, menurut Wakil Presiden Bank Sentral Eropa Luis de Guindos pada hari Rabu.
Namun terdapat hal yang masih membatasi penurunan minyak, dimana investor tetap khawatir terhadap potensi gangguan pasokan minyak di Timur Tengah selama perang Israel-Hamas. (hf/dvd)