BUMNPOST.COM – Selasa, 11 Juni 2024. Acara ini membahas dampak viralitas media sosial terhadap penegakan hukum, dengan fokus pada kasus Vina yang mencuri perhatian publik setelah video insidennya menjadi viral.
Sebagai pengantar Ketua Peradi Utama, Prof. Dr. Hardi Fardiansyah, SE, SH, S.I.P, MH, MA, M.Ec.Dev dalam sambutannya menyatakan, “Webinar ini merupakan upaya kami untuk mengedukasi masyarakat serta para praktisi hukum tentang dampak media sosial terhadap keadilan. Kami berharap diskusi ini dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang bagaimana seharusnya penegakan hukum dijalankan tanpa terpengaruh oleh tekanan publik.”
Beliau juga menambahkan, “Dalam era globalisasi, istilah no viral no justice adalah upaya dari masyarakat agar penegak hukum dan pemangku kekuasaan segera merespon dan bertindak atas suatu desakan masyarakat. Dalam penegakan hukum yang semakin kompleks dan dinamis, peran hukum acara pidana semakin penting. Hukum Acara Pidana memainkan peran kunci dalam mengatur bagaimana hukum ditegakkan. Namun, dalam praktiknya, masih banyak tantangan dan masalah yang muncul dalam implementasinya. Salah satu masalah utama adalah ketidakpastian penegakan hukum. Kasus pidana yang semakin kompleks, serta citra penegak hukum yang kurang bagus akibat perbuatan oknum yang mengabaikan sumpahnya dalam menjalankan tugasnya.”
Sebagai Narasumber Dr. C. Aturkian Laia, S.H., M.H., CFHA., CHA., CEFT, juga menekankan pentingnya menjaga integritas proses hukum dari pengaruh luar. “Penegakan hukum tanpa kejujuran merupakan suatu kemunafikan, penegakan hukum tanpa kebenaran merupakan suatu kezoliman. Hukum harus ditegakkan meskipun langit runtuh, karena mahkota dari hukum itu adalah keadilan.
Penegakan hukum akan baik jika seperti yang disampaikan oleh Hans Kelsen bahwa kemanfaatan dan keadilan ada di tangan penegak hukum bukan pada kepastian hukum. Hukum akan menjadi baik jika sistem hukum yang baik akan mengubah orang jahat menjadi baik, tapi sistem hukum yang buruk akan mengubah orang baik menjadi jahat. Namun, saya percaya bahwa keadilan akan menemukan jalannya, meskipun kadang keadilan belum terwujud karena masih tersumbat di tangan penegak hukum yang tidak bermoral.”
Kasus Vina menjadi contoh nyata bagaimana media sosial dapat memberikan tekanan kepada pihak berwenang untuk segera bertindak. Vina, yang mengalami pembunuhan dan pemerkosaan, baru mendapatkan perhatian serius dari pihak kepolisian setelah Film tentang dirinya yang menjadi viral. Hal ini menimbulkan perdebatan tentang sejauh mana pengaruh media sosial seharusnya dalam penegakan hukum.
Webinar ini diikuti dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa hukum, advokat, serta masyarakat umum yang peduli terhadap isu keadilan. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, menunjukkan tingginya minat dan kepedulian terhadap topik yang diangkat. Dengan suksesnya penyelenggaraan webinar ini, Peradi Utama berharap dapat terus menjadi garda terdepan dalam upaya edukasi hukum dan mendorong penegakan hukum yang adil dan merata di Indonesia.