HFANEWS.COM – Indonesia tengah berada di era teknologi digital. Dalam era digital seperti sekarang, konsumen semakin bergantung pada internet untuk membeli produk atau mencari informasi. Oleh karena itu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tidak memanfaatkan teknologi digital dapat kehilangan kesempatan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Hal ini sejalan dengan harapan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin, mengatakan pengembangan UMKM perlu diakselerasi dengan dukungan kolaborasi dan sinergisitas pentahelix seluruh pemangku kepentingan.
“Kita harus mendorong optimisme UMKM untuk terus berkarya dengan mengedepankan kreativitas dan pemanfaatan teknologi digital, untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan akses pasar,” ucap Wury Ma’ruf Amin dalam acara pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Ia mengaku, pihaknya terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus melakukan inovasi, sehingga dapat bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Menurut Wury, pemanfaatan teknologi digital membuat UMKM lebih tangguh dalam menghadapi dinamika pasar dan perubahan lingkungan bisnis, sekaligus tetap terhubung dengan pelaku bisnis atau mitra kerja lainnya.
Selain itu, UMKM dapat terhubung dengan penyedia bahan baku atau investor potensial dengan lebih mudah melalui teknologi digital.
“Hal tersebut dapat memperluas pengetahuan, pengalaman, serta kesempatan usaha lebih besar,” tuturnya.
Salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM dengan tingkatkan kecintaan dan kebanggan menggunakan produk dalam negeri melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia .
“Kita dapat mendorong semangat gotong royong dan nasionalisme, dengan menjadikan produk UMKM lokal sebagai pilihan masyarakat,” tandasnya.
Wury menambahkan, pemerintah juga menjalankan program Bangga Berwisata di Indonesia. Langkah tersebut dapat menjadi salah satu katalisator penciptaan pasar produk UMKM yang lebih luas.
“Kita dapat turut berkontribusi membangun ekonomi lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memilih, menggunakan, dan mendukung produk UMKM dalam negeri,” pungkasnya.(HFAN/Arum)