Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
Bisnis

Meski Pertumbuhan DPK Perbankan Kembali Melambat, BI Tetap Optimis

63
×

Meski Pertumbuhan DPK Perbankan Kembali Melambat, BI Tetap Optimis

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan kembali menunjukkan perlambatan. Hingga November 2023, pertumbuhan DPK perbankan mencapai 3,04% secara tahunan. Capaian tersebut sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 3,43%.

Namun, Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral Indonesia tetap bersikap optimistis, meski likuiditas perbankan belum ketat.

Example 300x600

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan likuiditas perbankan memadai sehingga memperkuat lending capacity perbankan. Ini tercermin dari Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 26,04%.

“Likuiditas perbankan yang tetap memadai tersebut didukung oleh kebijakan makroprudensial akomodatif, antara lain implementasi Kebijakan Insentif Likuditas Makroprudensial (KLM),” tandas Perry, dikutip, Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Komentar Hawkish Pejabat The Fed, Rupiah Berpeluang Menguat

Sementara itu, Perry bilang perkembangan likuiditas tersebut berdampak positif terhadap suku bunga perbankan, dengan suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada November 2023 tetap terjaga, masing-masing di 4,46% dan 9,29%.

“Selain itu, likuiditas yang memadai juga didukung oleh keberadaan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang diperdagangkan di pasar sekunder sehingga meningkatkan fleksibilitas perbankan dalam mengelola likuiditas dan turut mendukung terjaganya lending capacity perbankan,” pungkasnya.

Perry menyebutkan BI akan terus meningkatkan efektivitas implementasi KLM untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang lebih tinggi pada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit besar dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, total tambahan likuiditas dari insentif KLM mencapai Rp163,3 triliun per Desember 2023 atau meningkat sebesar Rp 55 triliun sejak penerapan KLM pada 1 Oktober 2023. (HFAN/Arum)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *