Scroll untuk baca artikel
Top banner Example 325x300
BeritaInternasional

Kritik Dunia Terhadap Israel Tidak Goyahkan Dukungan Kuat AS dan Inggris

1176
×

Kritik Dunia Terhadap Israel Tidak Goyahkan Dukungan Kuat AS dan Inggris

Share this article
Example 468x60

HFANEWS.COM – Amerika Serikat (AS) dan Inggris memiliki dukungan yang kuat terhadap Israel. Hal ini terus terjadi meski dunia mengecam Negeri Yahudi itu atas aksi militernya di Gaza, Palestina, yang menewaskan belasan ribu korban jiwa dari warga sipil.

ASmenggunakan vetonya untuk menolak usulan resolusi gencatan senjata di Gaza di forum Dewan Keamanan PBB. Sementara itu, dalam momen ini, London memutuskan untuk abstain.

Example 300x600

Hal ini pun membuat kekuatan Barat terkena kecaman dan penolakan dari pihak internasional. China dan Rusia, misalnya, mengecam standar ganda Amerika dan “hukuman mati” yang dijatuhkan Washington terhadap warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel di masa depan.

BACA JUGA : Risiko Pengiriman di Laut Merah Menjadi Pertimbangan, Harga Minyak Merosot

“Seperti yang dinyatakan oleh Presiden AS saat ini, Joe Biden pada tahun 1986, ketika ia masih menjadi senator yang ambisius dan pantang menyerah, jika tidak ada Israel, Amerika harus menciptakannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, pengaruh Israel dalam peta politik AS sangatlah besar. Ini dibuktikan dengan bagaimana AS akhirnya menjatuhkan veto untuk gencatan senjata gaza di forum Dewan Keamanan PBB.

“Memang benar bahwa Israellah yang melancarkan serangan paling invasif dan efektif terhadap politik AS dalam sejarah,” tambahnya.

Sementara itu, untuk Inggris, motifnya dapat ditarik kembali kepada dasar sejarah pendirian negara Israel oleh para kelompok Zionisme. Mengutip laporan declassified UK, melalui Deklarasi Balfour tahun 1917, Inggris mensponsori proyek penjajahan Zionis.

Memerintah Palestina dari tahun 1920an hingga 1940an, Inggris mengambil serangkaian langkah nyata untuk mewujudkan tujuan proyek negara Israel tersebut. Dengan melakukan hal itu, Inggris membuka jalan bagi Nakba, yaitu pengusiran massal warga Palestina.

Pada tahun 1956, Inggris dan Perancis memanfaatkan Israel untuk melakukan pekerjaan intelijen mereka. Pada pertemuan rahasia di Sevres, pinggiran kota Paris, pada bulan Oktober tahun itu, sebuah rencana dibuat untuk menyerang Mesir atas nasionalisasi Perusahaan Terusan Suez (sebuah perusahaan Anglo-Prancis dan pemain kunci dalam pelayaran internasional).

“Rencana yang diajukan di sana disajikan sebagai inisiatif Inggris. Selwyn Lloyd, yang saat itu menjabat Menteri Luar Negeri Inggris, menganjurkan agar Israel melakukan tindakan perang yang nyata,” ujar mantan kepala militer Israel, Moshe Dayan. (hf/dvd)

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *