HFANEWS.COM – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat di tengah dana asing yang masuk pasar keuangan Tanah Air.
Investor asing terpantau kembali membanjiri pasar keuangan domestik sesuai data transaksi yang dirilis BI pekan lalu.
BI merilis informasi data transaksi 18 – 21 Desember 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp6,37 triliun terdiri dari jual neto Rp0,12 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp1,52 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp4,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
BACA JUGA : Patok Harga Rp100 per Saham, ASLI akan Peroleh Dana Segar Rp125 Miliar
Foreign inflow yang terjadi sejak pekan ketiga November ini terjadi secara beruntun dengan total lebih dari Rp40 triliun net buy dan lebih dari Rp25 triliun di SRBI.
Berdasarkan data setelmen s.d. 21 Desember 2023, asing tercatat melakukan beli neto Rp81,40 triliun di pasar SBN, jual neto Rp11,61 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp52,81 triliun di SRBI.
Kemudian, penguatan mata uang Garuda juga terjadi di tengah pelemahan DXY yang terjadi secara beruntun belakangan ini.
Indeks dolar anjlok ke posisi 101,47 pada Selasa (26/12/2023). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak akhir Juli 2023 atau lebih dari lima bulan.
Dolar melemah sejalan dengan menguatnya ekspektasi pelaku pasar mengenai kebijakan dovish bank sentral AS (The Fed). Perangkat CME FedWatch memperkirakan The Fed sudah mulai memangkas suku bunga pada Maret tahun depan.
Dengan semakin melemahnya DXY, maka pasangan mata uang lainnya seperti rupiah mengalami apresiasi.
Selain itu, faktor eksternal yang datang dari AS juga memberikan angin segar bagi Indonesia. (hf/dvd)