BUMNPOST.COM – Harga emas dunia kembali tergelincir setelah reli selama tiga hari berakhir. Tekanan datang dari rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengindikasikan perekonomian masih cukup kuat, sehingga memperkecil peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat oleh The Federal Reserve (The Fed).
Pada perdagangan Kamis (3/7/2025), harga emas di pasar spot anjlok 0,92% ke level US$3.326,31 per troy ons, mematahkan tren penguatan tiga hari berturut-turut. Penurunan tersebut disebabkan oleh lonjakan jumlah pekerjaan baru di AS, yang jauh melampaui ekspektasi pasar.
Data resmi menunjukkan non-farm payrolls naik sebanyak 147.000 posisi pada bulan lalu, lebih tinggi dari perkiraan konsensus ekonom yang hanya memproyeksikan 110.000 pekerjaan. Lonjakan ini memperkuat posisi dolar AS dan memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
BACA JUGA : Pemerintah Siapkan Skema Satu Harga untuk LPG 3 Kg Mulai 2026
“Dengan ketenagakerjaan yang tetap kuat, ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat menjadi semakin tipis. Ini memberikan tekanan besar terhadap harga emas,” ungkap David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Dolar AS pun terdongkrak, dengan indeks DXY melonjak 0,42% menjadi 97,18 pada perdagangan Rabu (3/7). Penguatan dolar membuat harga emas lebih mahal bagi investor luar AS, mengurangi permintaan terhadap aset safe haven tersebut.
Meskipun begitu, sebagian analis meyakini tekanan terhadap emas bisa bersifat sementara. Carsten Menke dari Julius Baer menilai bahwa tren defisit fiskal dan peningkatan utang AS, terutama setelah proposal pemangkasan pajak dan belanja besar-besaran oleh Partai Republik, dapat menjadi katalis positif bagi harga emas dalam jangka panjang.
“Jika kekhawatiran terhadap stabilitas fiskal AS meningkat, maka emas bisa kembali diminati sebagai lindung nilai terhadap pelemahan dolar dan inflasi,” jelas Menke.
Sementara itu, para pelaku pasar kini memproyeksikan The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 51 basis poin hingga akhir tahun, lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya sebesar 66 basis poin. Harapan bahwa pemangkasan suku bunga dimulai pada Juli pun mulai memudar, dengan banyak yang kini memperkirakan perubahan baru akan terjadi pada Oktober mendatang.